Jumat, 10 Mei 2013

Aroma Sengir Mengantar Bella Bekel Lahir

Aroma sengir mengantar Bella bekel lahir. Judul akrobatik seperti ini muncul karena seringnya saya mengintip dan membaca artikel papi di BlogCamp.

Bukan aroma wangi saja yang membawa kenangan. Bau sengir yang mengalahkan bau yang keluar dari knalpotpun akan selalu teringat sepanjang masa. Seperti yang saya alami. Setiap masuk ke rumah sakit dan mencium bau obat bius rasanya gimanaaaa gitzu. Bau ini langsung membawa saya ke masa bulan Desember 2008. 

"Operasi caesar itu ndak sakit kwa. Ngana tinggal tidur kong, begitu bangun dedek so nangis. Brani jo mo operasi daripada siksa tu adek"

Kalimat bernada support dari saudara-saudara iparku, tante, bude dari suamiku terus mengiang di telinga begitu dokter yang dengan senyum manisnya memberitahu bahwa aku harus melahirkan melalui operasi caesar. 

Sebenarnya aku juga merasa takut dan nyaliku mendadak ciut hi hi hi.Maklum yang namanya ketemu dokter, rumah sakit, dan istilah operasi merupakan hal yang menakutkan bagiku. Apalagi aku tinggal jauh dari orangtua. Tetapi itulah yang mesti kuhadapi. Untunglah papi dan mami sudah datang dua minggu sebelum kabar operasi itu aku terima. Jadi aku menjadi lebih PD saat hari kelahiran nanti.

Pada konsultasi terakhir dokter memberitahu bahwa aku harus melahirkan melalui operasi caesar karena anak yang kukandung belum turun menuju jalan tol yang disiapkan Tuhan karena ketutupan lemak di perutku. Selain itu air ketuban juga semakin sedikit. Bukan hanya itu, karena aku pernah keguguran maka persalinan normal dikhawatirkan akan membahayakan janin.


Menjelang operasi diadakan pemeriksaan gula darah, haemoglobin, tekanan darah dan jantung. Sebenarnya operasi akan dilaksanakan tanggal 24 Desember. Tetapi karena jantung dan nyaliku masih ciut dan akupun masih plesiran ke rumah famili maka operasi dijadwal ulang menjadi tanggal 27 Desember.

Tanggal 26 Desember saya diantar suami ke rumah sakit Kotamobagu, Bolaang Mongondow. Papi dan mami kebagian jaga rumah.
Tanggal 27 Desember pagi jarum infus sudah tertanam di lenganku. Kami tinggal menunggu kedatangan dokter. Tapi kok lama yaaa. Ternyata sang dokter yang akan memimpin operasi masih dalam perjalanan dari Manado.Weleh-weleh sudah sampai mana ya? Suamiku bolak-balik tilpun pak dokter dan jawabannya semakin membuat gusar tak sabar."Sudah dekat rumah sakit kok," begitu terus jawabannya. Guna mencairkan suasana papi yang juga sudah berada di rumah sakit pun bergaya. Soal dalam hatinya bagaimana sih aku tak tahu hi hi hi.
.

.

Jam 12 thenk saya masuk ke ruang operasi dengan berjalan sendiri. Suami, papi, mami, mertua dan saudara-saudaraku pada kemana ya ? Ach, ini pasti salah informasi karena memang rencana semula operasi akan dilaksanakan di OK atas. Mereka mungkin menunggu di luar. Padahal operasi dipindahkan ke dekat ruang tunggu. Atau jangan-jangan mereka juga lagi berpanik ria, cemas, dan takut nunggui saya dioperasi. Walaupun semua mengatakan:"Ah operasinya kan hanya sebentar," tapi dalam hati siapa tahu. Padahal mereka seharusnya berada di sampingku agar aku bisa curhat. 
Aku tidur di ruang yang dingin sendirian, hanya ditemani rasa takut. Doaku ndremimil.

Akhirnya rombongan dokter datang. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung. Ada 2 dokter, 6 perawat, bidan, dan 1 orang bagian anastesi. Setelah melakukan persiapan, tiba-tiba dokter menyetel CD di compo yang terletak di atas kepalaku. Lagunya kok aneh banget sih. Sebelum tertidur karena dibius aku sempat bilang kepada dokter:"Dok, lagunya mbok diganti donk biar aku bisa ikut menyanyi" Setelah itu mak lessss..gelap rasanya, kayak bobok siang di rumah seperti yang biasa kulakukan.

Entah berapa lama aku tertidur. Begitu terbangun kok rasanya pengin muntah. Eh ternyata operasi sudah klar. "Alhamdulillah," aku bersyukur kepada Allah. Ihh..cuma segitu  aja tho operasi caesar itu. Hebatnya, papi,mami,suami, bapak dan ibu mertua, serta saudara ipar pada ngumpul dan teriak bareng:"Perempuaaaaaaaaan"
.
.

Papi bilang:"Saya tadi sholat dhuhur dulu karena nunggu kamu nggak berangkat-berangkat ke OK. Eh selesai sholat ketemu Alven di luar sana dan bilang bayinya perempuan"  Benar kan, papi juga salah informasi tentang letak kamar operasi.

Sedangkan suamiku seperti biasa lagi terheran-heran saat melihat anak perempuannya di ruangan baby dengan rambutnya jabrix kayak durian. Dia tampaknya belum tahu kalau isterinya sudah siuman.
Tak henti-henti aku bersyukur atas kelahiran anak yang sudah 2 tahun kami nantikan dengan segala upaya,doa dan harapan. Juga diselingi dengan keguguran dan akhirnya menjalani operasi caesar.

Siapa nama bayi montok itu? Papi sudah beberapa hari menyusun daftar nama yang kemudian disodorkan kepada kami. Setelah melihat wajah si baby, Ferdy suamiku memilih nama : Zahra Bellamy Matindas. Kata papi, Zahra diambil dari bahasa Arab yang artinya berseri-seri, bercahaya.  Bellamy berasal dari bahasa Perancis yang artinya: kawan yang cantik.  Sedangkan Matindas tentu saja nama marga suamiku.

Setelah 5 hari di rumah sakit kamipun pulang, tentu saja dengan membawa Zahra. Semua keluarga gembira dan bahagia. Apalagi mertua. Maklum ini cucu mereka yang kelima yang berjenis kelamin cewek sedangkan 4 cucu yang lain cowok semua. Papi tak kalah seru. Setiap saat memotret Bella dalam berbagai pose, kemudian diotak-atik di komputer sehingga menjadi foto yang unik dan menarik. 
Terima kasih Tuhan atas karuniaMU yang tiada tara.
.

.

.

Nah, bagi sahabat yang akan melahirkan melalui operasi caesar nggak usah takut deh. Yang penting usaha, doa dan semangat dalam menghadapi semuanya itu. Apalagi ilmu pengetahuan dan alat  peralatan kedokteran sudah semakin canggih.

Bau obat bius yang kemudian menyebabkan saya mual dan ingin muntah itu selalu terkenang hingga kini. Tetapi justeru aroma sengir mengantar Bella bekel lahir.
Semoga Bella menjadi anak yang sehat, sholehah dan menjadi sebaik-baik manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Amiin.
.

.

Artikel ini diikutsertakan pada

37 komentar:

  1. Saya juga sempat menghirup bau khas obat bius itu ...
    saya ingat sekali ... dua kali sedot ... saya sudah fly ...

    saya berkenalan dengan obat bius ... ketika saya dioperasi patah tulang waktu kelas 4 SD

    Salam saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah si om, jatuh dari pohon jambu ya
      Papi katanya pernah jatuh dari pohon mangga di belakang rumah Jombang. Tapi nggak sampai patah
      Terima kasih kunjungan da komentarnya
      Salam

      Hapus
    2. Saya Jatuh naik sepedah mbak ...
      lagi seneng-senengnya dapet sepeda baru ...
      hehehe

      salam saya

      Hapus
  2. Hihihi... ngikik liat gaya sang papi. Sempet2nya gaya begitu.
    Saya pernah masuk kamar oprasi waktu oprasi hernia. Sama ga ya aroma sengir yang dimaksud?

    Sepertinya kita belum kenalan ya mbak Sandy. Sering dengar namanya. Salam kenal ya.
    Semoga sukses dengan GA-nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Papi memang humoris mbak.
      Matur nuwun
      Salam kenal ya mbak. Kalau ke Surabaya kontak2 yo

      Hapus
  3. OOOhhhh, saya baru tahu kalau Sengir itu artinya bau obat bius.. haha...
    Saya tidak mengerti, *norak ya saya hihi* bahasa jawakah?

    Sukses ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kan ada yang wangi, busuk, sengir he he he
      makasih mbak
      Salam

      Hapus
  4. Aroma yang mengantarkan Bella ke dunia.
    artikelnya mama Bella keren igh.. ditambah ada foto Bella bareng sohibul kontes.
    masuk nominasi niihh.. :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fotonya nyomot di laptop papi hi hi hi

      Hapus
  5. Bau sengir yg mengantarkan kenangan indah ya mbak... dan doa untuk ananda tercintapun tak kalah indahnya... ikut mengamini ya... Semoga Allah mengijabah doa mama buat putri cantiknya ini...
    Salam kenal & semoga sukses GAnya mbak Sandy... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Sekarang Bella sudah kuliah di PAUD hi hi
      Matur nuwun mbak
      Salam

      Hapus
  6. Wooowww bella chubby banget, tante pengin nyubit gemees. Selalu sayang sama m2 p2 ya.Jadi anak pinter n sholehah. Semoga sukses GAnya mbk.Salam kenal :)

    BalasHapus
  7. Rupanya aroma sengir itu...begitu dalam ya, Mbak Sandy. :)
    Ngomong2, saya belum pernah dibius sampaik mak leeesss begitu.
    Kalau bius lokal pernah waktu nyabut gigi.

    Semoga Bella jadi manusia yang sholikhah & bermanfaat kelak ya. Aamiin

    Salam hangat dari kaki Merapi,
    Phie

    BalasHapus
  8. Waah salah kenal mbak Sandy. Tadinya saya kira ini blog pakdhe lho, "aroma"-nya mirip2 dengan gaya khas blog2 Pakdhe. "Aroma" menulisnya juga koq mirip ya :D

    Senang mengenal anak Pakdhe, mamanya Bella. Terimakasih ya sudah main ke blog saya.

    Mbak Sandy akrab juga ya dengan logat utara. Pernah baca sih di blog Pakdhe kalo Bella lahirnya di utara.

    Moga menang ya GAnya, saya juga mo ikutan ini tapi belum buat ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. UPS typo ... maaf, maksudnya salam kenal bukan salah kenal ... hadeh ... maaf maaf

      Hapus
  9. Ooh Mbak Sandy sampai tertidur ya waktu operasi. Kalua aku dua-duanya gak tertidur mbak karena bius lokal aja. Mual sama mengigil setelahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya saya dibius total jadi nggak lihat apa-apa mbak

      Hapus
  10. baru obat, bau rumah sakit. dulu sih gak apa. tapi setelah menjalani sendiri terbaring di sana, rasnya gak pengen nyium lagi.

    perjuangan ibu melahirkan gitu ya. banyak perjuangannya. tapi selamat dah sudah menjadi ibu. itu impian terbesar setiap perempuan bukan? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas. Alhamdulillah segalanya lancar.
      Sudah sering melihat Bella kan

      Hapus
  11. Membaca pengalaman Mba di operasi Cesar kelihatannya tidak manja pasca operasinya ya, salut.
    Aih bayi itu ternyata sudah tumbuh sempurna dan cantik :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana mau manja mbak wong deg-degan je
      Terima kasih mbak Anny

      Hapus
  12. dari 3 anak, yg terakhir kudu di caesar. tapi emg dasar penakut, keukeuh normal aja. dokter pun ga maksa krn liat kondisi yg msh kuat, padahala sengaja dikuat2in karena takut dioperasi heheh

    semoga menang ya jeng :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau bisa normal sebaiknya ya normal saja ya mbak.
      Sensasi dan perjuangannya kan jadi lain
      Terima kasih mbak Mimi

      Hapus
  13. Bella sekarang montok banget ya Mbak :)
    Sukses GA-nya
    Like father like daughter
    Cara bertutur dalam tulisan hampir sama :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau niru papi urakan tapi entar disemprot mbak.
      Biar gaya itu menjadi trade mark beliau saja deh
      Matur nuwun mbak

      Hapus
  14. wuah mengharukan mbak Sandy...

    saya juga melahirkan caesar mbak... mau muntah jg setelah selesai...
    tapi lahirnya seorang bocah ke dunia, rasa sakit ndak ada artinya yah mbak ^_^

    semoga Bella sehat selaluuu..
    dan sukses dengan GAnya yah mbak,, :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar, setelah melihat baby semua jadi membahagiakan.
      Amin.
      Matur nuwun mbak

      Hapus
  15. Papinya mana tahannnn hahaaha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di mana-mana papi selalu ceria
      Jangan2 menutupi rasa deg-degannya ya mbak

      Hapus
  16. Hi Mba Sandy, kunjungan balasan niiieh. Wow, Bella cantiiiik bikin gemes dan pengin cubit pipinya. Aku caesar juga, Ceritanya ada di sini http://astinas.blogspot.com/2013/03/operasi-caesar.html, Alhamdulillah hadiah terindah dari Allah. Papi gayanya menghibur ya,

    BalasHapus
  17. Gaya menulisnya tetep fun, loh. Ada aroma pakde yang khas namun tetap berciri mbak Sandy. Sebut saja aroma surabayan saja. Hehe...
    Saya juga mungkin lebih takut ceasar daripada normal, mbak. Terasa aneh meletakkan nyawa pada sesama manusia meski bergelar ahli. Syukurlah semua berakhir baik dan bahagia. Ada rencana memberi Bella adek baru?

    BalasHapus
  18. Assalamu'alaikum, Mbak Sandy . . sepertinya kita sudah pernah ketemu ya, pas di Mojokerto kemarin sama Bella juga, hehehe

    Awalnya saya mengira ini tulisan Pak Dhe, eh kok ternyata tulisan Mbak Sandy, keliru deh :)

    Kalau mendengar namanya melahirkan secara operasi caesar itu mengeramkan, tapi dari beberapa sahabat saya yang bercerita tentang hal tersebut, ternyata tidak begitu menakutkan kok, dan alhamdulillah disini dapat cerita pengalaman lagi..

    Sudah tercatat sebagai peserta Mbak, terima kasih atas partisipasinya

    Oh ya ijin follow blognya ya

    BalasHapus
  19. OMG! pakdhe bener2 blogger sejati, dimana2 narsis teyuzz. hihi

    BalasHapus
  20. pakdhe mesti seneng banget ya Mbak dulu waktu bella lahir,, SC itu gimana rasanya yaa?

    BalasHapus
  21. hihihi... kangen sama bola bekel
    kangen sama pipinya yang persis bakpao itu....

    BalasHapus
  22. Hehe.. gaya pakde kocak banget :D
    Syukurlah, saya jadi berkesempatan mencoel pipi si Bella :D

    Terima kasih udah ikutan di GA Cerita di Balik Aroma ya... :)

    BalasHapus